Sejarah

Program Anak Berbakat (AB) & Sekelumit Sejarah
Yayasan Pembina Pendidikan Adik Irma Suryani Nasution

Oleh : Ny. I.A.L. Tobing

Pada tanggal 2 Februari 1952, di pekarangan rumah jalan Diponegoro 52, Jakarta Pusat, yang ketika itu merupakan kediaman Bapak Wongsonegoro, SH, mantan menteri P & K dan Perdana Menteri Republik Indonesia, atas perkenan beliau saya dirikan sebuah Taman Kanak-Kanak (Kindergarten) dengan nama Taman Kanak-kanak Indriya.

Dan pada waktu itu TK ini dipercaya oleh pemerintah untuk dipergunakan sebagai TK Latihan bagi Sekolah Guru Taman Kanak-kanak. TK indriya ini merupakan cikal bakal dari Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dari Yayasan Pembina Pendidikan Adik Irma Suryani Nasution. Pada suatu saat ketika ruang-ruang kelas dan arena bermain tidak lagi mampu menampung anak didik yang jumlahnya semakin lama semakin meningkat, maka pada pertengahan tahun 1964, Taman Kanak-kanak Indriya tersebut dipindahkan ke jalan Cilosari 32, Jakarta Pusat, dan sekaligus merubah status TK Indriya dengan nama Yayasan Pembina Pra-Sekolah.

Sesuai dengan perkembangan kebutuhan anak didik, pada tahun 1967, Yayasan Pembina Pra-Sekolah mendirikan Sekolah Dasar. Dan atas usaha serta pertolongan orang tua murid, sekolah kemudian dapat dipindahkan ke sebuah gedung tua berhalaman luas yang cukup menampung murid-murid yang kian meningkat jumlahnya, di jalan Pegangsaan Barat 10, Jakarta Pusat.

 

sejarah6Dari murid-murid TK yang ada, setelah dilakukan tes oleh Prof. Kustur (almarhum), banyak ditemukan siswa yang memiliki IQ tinggi diatas rata-rata, dan yang paling menonjol terdapat pada seorang anak yang berumur 5,2 tahun. Dalam pengamatan lebih lanjut, ternyata anak tersebut lulus dari ITB pada usia yang relatif sangat muda. Saya beranikan untuk membuka kelas 1 dengan 20 orang murid. Karena pada waktu itu, kami merupaka Sekolah swasta, maka sesuai dengan ketentuan yang ada, ujiannya harus bergabung dengan Sekolah Dasar Negeri, tetapi sesudah didatangi oleh P & K DKI, pada waktu itu Bapak almarhum Suardilani, mengizinkan kami untuk ujian di sekolah kami sendiri dengan hasil ujian yang memuaskan.

Pada bulan September tahun 1983, kami mendatangi Yayasan Tugasku dengan Ibu Yaumil Agoes Achir, Bapak Soetoto, Ibu Munandar dan saya sendiri untuk bekerjasama memulai mendirikan Kelas Anak Berbakat. Mengapa dengan Yayasan Tugasku, karena di YPP adik Irma Suryani Nasution, Jalan Pegangsaan Barat (Sekolah Lama) tidak memiliki tempat untuk kelas Anak Berbakat (AB). Tetapi, banyak orang tua murid Adik Irma Suryani Nasution kurang menyetujui, kalau sebagian anak bersekolah di jalan Latuharhari dan kakak atau adiknya di jalan Pegangsaan Barat no.10.

 

Sesudah mengikuti perkembangan anak-anak didik YPP Adik Irma Suryani Nasution yang sudah berprestasi di perguruan tinggi (Universitas), maka atas anjuran :

  • Ibu DR. Yaumil Agoes Achirsejarah5
  • Ibu Prof. DR. Utami Munandar

Pada tahun 1984, kami mulai dengan pendidikan anak berbakat (AB). Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan, maka diputuskan penyelenggaraan pengajaran Anak Berbakat tetap diadakan di jalan Pegangsaan Barat no.10, dalam ruang yang amat terbatas. Setelah kami tidak menyelenggarakan SMP, pada waktu itu kami pusatkan perhatiannya pada Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan SD Kelas Berbakat (AB). Pada saat itu pula, YPP Adik Irma Suryani Nasution belum mempunyai staf pengajar yang betul-betul ahli dalam pendidikan Anak Berbakat (AB). Yang kami lakukan adalah memberikan pengayaan (enrichment) kurikulum atas dasar kurikulum Sekolah Dasar yang berlaku. Para pengajar, kami biasakan menyiapkan Worksheet (lembar kerja) dan lembaran kerja tersebut diperbanyak oleh orang tua siswa.

Dalam usaha untuk meningkatkan mutu para pengajar, kami menyelenggarakan penataran yang dibantu oleh Ibu Yaumil Agoes Achir, Bapak dan Ibu Munandar. Dalam perkembangan selanjutnya, YPP adik Irma Suryani Nasution mulai mempelajari tentang pembuatan kurikulum yang berdiferensiasi.

 

Pada awalnya, karena belum menguasai serta belum berpengalaman menangani siswa berbakat, dan para guru kurang begitu antusias dalam mengajarnya, maka beberapa orang tua siswa merasa kurang puas. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, atas dasar pengalaman terdahulu, YPP Adik Irma Suryani Nasution berhasil menyusun kurikulum yang berdiferensiasi serta dapat menghimpun guru-guru yang berdedikasi tinggi dalam membimbing siswa-siswa berbakat.

Dan pada tahun 1992, Yayasan Pembina Pendidikan Adik Irma Nasution dapat mengirim 2 staf untuk meninjau kegiatan di Canada dan Connecticut University, untuk mempelajari program pendidikan siswa berbakat. Sehingga secara bertahap, sedikit demi sedikit pengalaman serta pengetahuan para guru dapat ditingkatkan. Selain dari pada itu, pada saat ini YPP AISN telah mempunyai gedung yang lebih memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan pengajaran kelas Anak Berbakat (AB) yang lebih memadai dan membuat Resource Room. Tujuan itu semua adalah untuk merubah the way of teaching dari para pengajar, dengan memberikan penerangan/penjelasan tentang Taxonomy dari Benjamin Bloom supaya pelajaran yang diterima para siswa TK sampai dengan kelas II AB dapat berjalan lebih efektif. Tentu semua itu merupakan sebuah tantangan bagi para guru untuk mengajarkannya.

 

sejarah2